GandivaWisanjaka's Blogger
Jumat, 17 Agustus 2012
Bhimasena , Putra Panca Pandawa
Bima (Sanskerta: भीम,bhīma) atau Bimasena(Sanskerta: भीमसेन,bhīmaséna) adalah seorang tokoh protagonis dalamwiracarita Mahabharata. Kata bhīma dalam bahasa Sanskerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara, dalam bahasa Sanskerta
Kamis, 26 Januari 2012
Cara Membuat Kalender Bali di Blogger
Halo sobat Blogger , Om Swastyastu semeton Bali , apa kabar? kali ini , saya akan memposting cara membuat kalender Bali di Blogger semeton Bali . Bagi semeton yang berminat silakan cek postingan saya ini .
Kamis, 12 Januari 2012
Kunci Jawaban Quiz Parampaa 1 & 2
Halo sobat Blogger , sudah lama saya tidak update blog ini karena banyak kesibukan . Sekarang saya akan memberikan kunci jawaban Quiz Parampaa 1 & 2 . Game ini banyak dibilang adalah game yang asik dan agak
Kamis, 17 November 2011
Pasang Widget Melayang "Indonesia Bisa" di Blogger Sobat
Widget ini untuk mendukung Indonesia di SEA GAMES 2011,, Bukan Saya doang yang mendukung Indonesia Blog saya yang satu ini juga ikut mendukung Indonesia dengan Widget Yang Satu ini...
Ayo Buat Blog Mu Mendukung Indonesia Pasti Bisa... dengan Widget "Ayo Indonesia Bisa"
Ayo Buat Blog Mu Mendukung Indonesia Pasti Bisa... dengan Widget "Ayo Indonesia Bisa"
Cara Membuat Energy Saving pada Blog
saya akan membuat energy saving yang Tidak ada Background dan Yang ada Background
Selasa, 19 Juli 2011
Bali Devata Ganti Pelatih
Beritabola.com Denpasar - Perombakan terjadi di kursi kepelatihan Bali Devata. Tim berjuluk Laskar Naga Banda ini memberhentikan Willy Scheepers dan menggantinya dengan Peter Segrt.
"Bali Devata menunjuk Peter Segrt sebagai pelatih kepala per hari ini (Senin 18 Juli 2011-red). Dia kami kontrak selama satu tahun," kata manajer Bali Devata I Made Raymond saat dihubungi detikSport, Senin (18/7/2011) malam WIB.
Raymond menjelaskan bahwa pergantian ini didasari karena para pemain Bali Devata agak kurang cocok dengan Willy Scheepers.
"Antara Willy dengan anak-anak agak sedikit kurang. Formula yang diterapkan Willy kurang bisa dipahami pemain. Ini mungkin karena pemain kami baru direkrut dari amatir ke level profesional. Setelah enam bulan bertugas, kami melakukan evaluasi, lalu kami menunjuk Peter karena dinilai lebih cocok dengan anak-anak," jelas dia.
Raymond menambahkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses terminasi kontrak dengan Scheepers.
Segrt sebelumnya menjadi asisten pelatih bagi Scheepers. "Saya sendiri lebih tepat menyebutnya pendamping. Meski begitu lisensi Peter jauh lebih tinggi dari Willy. Segrt memiliki lisensi A Pro," terang Raymond.
Tugas pertama Segrt, pelatih berdarah Kroasia yang lama tinggal di Jerman, adalah membawa Laskar Naga Banda di turnamen Battle of Fantastic Four yang digelar di Surabaya mulai 19 Juli mendatang. Tim yang menjadi lawan Bali Devata adalah Persebaya 1927, Persibo Bojonegoro, dan Persema Malang.
Raymond mengatakan bahwa timnya tidak mengusung target muluk di turnamen tersebut. "Turnamen ini jadi ajang pelajaran bagi anak-anak untuk bagaimana melakukan koordinasi antar pemain, cara menyerang, dan sebagainya. Mudah-mudahan bisa berhasil," tuntas dia.
(dtc/nar)
Sumber : Beritabola.com
"Bali Devata menunjuk Peter Segrt sebagai pelatih kepala per hari ini (Senin 18 Juli 2011-red). Dia kami kontrak selama satu tahun," kata manajer Bali Devata I Made Raymond saat dihubungi detikSport, Senin (18/7/2011) malam WIB.
Raymond menjelaskan bahwa pergantian ini didasari karena para pemain Bali Devata agak kurang cocok dengan Willy Scheepers.
"Antara Willy dengan anak-anak agak sedikit kurang. Formula yang diterapkan Willy kurang bisa dipahami pemain. Ini mungkin karena pemain kami baru direkrut dari amatir ke level profesional. Setelah enam bulan bertugas, kami melakukan evaluasi, lalu kami menunjuk Peter karena dinilai lebih cocok dengan anak-anak," jelas dia.
Raymond menambahkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses terminasi kontrak dengan Scheepers.
Segrt sebelumnya menjadi asisten pelatih bagi Scheepers. "Saya sendiri lebih tepat menyebutnya pendamping. Meski begitu lisensi Peter jauh lebih tinggi dari Willy. Segrt memiliki lisensi A Pro," terang Raymond.
Tugas pertama Segrt, pelatih berdarah Kroasia yang lama tinggal di Jerman, adalah membawa Laskar Naga Banda di turnamen Battle of Fantastic Four yang digelar di Surabaya mulai 19 Juli mendatang. Tim yang menjadi lawan Bali Devata adalah Persebaya 1927, Persibo Bojonegoro, dan Persema Malang.
Raymond mengatakan bahwa timnya tidak mengusung target muluk di turnamen tersebut. "Turnamen ini jadi ajang pelajaran bagi anak-anak untuk bagaimana melakukan koordinasi antar pemain, cara menyerang, dan sebagainya. Mudah-mudahan bisa berhasil," tuntas dia.
(dtc/nar)
Sumber : Beritabola.com
Indonesia Berpotensi Jadi 'Macan Asia'
Beritabola.com Bangkok - Meskipun gagal jadi juara, penampilan tim Yamaha Indonesia U-13 di ajang Yamaha ASEAN Cup 2011 terlihat menjanjikan. Jika bisa kemampuan mereka bisa ditingkatkan lagi, bukan mustahil Indonesia bisa menjadi macan Asia.
Setelah beberapa waktu mencari bakat dari puluhan daerah di seluruh penjuru Tanah Air, 18 anak terpilih masuk ke dalam tim Yamaha Indonesia. Mereka diberangkatkan ke Bangkok, Thailand, untuk berlaga di kejuaraan Yamaha ASEAN Cup edisi ketiga.
Di awal turnamen Indonesia sudah tampil maksimal. Walau mempertunjukkan permainan menyerang atraktif dengan aliran bola dari kaki ke kaki, pasukan "Garuda Cilik" gagal memanfaatkan sejumlah peluang yang tercipta sehingga cuma bermain seri tanpa gol di partai pertamanya melawan tim Thailand II.
Performa Indonesia lantas membaik di laga-laga selanjutnya. Skuad yang dibesut oleh Rohmat Namung ini melumat Malaysia empat gol tanpa balas untuk memastikan lolos ke semifinal dan juara Grup B dan terhindar dari tim Thailand I.
Vietnam, lawan di semifinal, dengan tanpa kesulitan berarti ditundukkan oleh Indonesia juga dengan skor 4-0 dalam laga "bersambung" yang dilakoni sampai dua kali; sempat ditunda akibat hujan deras.
Peluang mempertahankan juara ada di depan mata seiring dengan keberhasilan tim Indonesia maju ke final. Namun, harapan tersebut tak dapat terwujud setelah takluk 1-2 oleh tim tuan rumah Thailand I.
Indonesia memiliki barisan pertahanan yang cukup bagus. Si bawah komando sang kapten, Muliadi Mastari Sumule dan Panggih Prio Sembodo di bawah mistar gawang, Indonesia menjadi salah satu tim paling sedikit kebobolan (dua gol) di turnamen ini.
Lini tengah menjadi kekuatan utama Indonesia. Dandi Usman Kahar, Andi Abdul Aziz Zulfikar, Reva Adi Utama dan Aldo Prasetyo menjadi nyawa permainan tim. Terbukti dari mayoritas gol tim terlahir dari para pemain ini.
Aldo jadi pemain yang paling bersinar kali ini. Remaja 13 tahun asal Padang, Sumatera Barat, itu memainkan peran krusial dan sukses mencetak dua gol dan beberapa assist.
Satu gol yang paling diingat adalah gol jarak sangat jauh; hampir setengah lapangan, yang menjebol gawang Thailand I di laga final. Sayang sekali, Aldo justru tak berhasil masuk ke jajaran Best XI Players of the Tournament.
Barang kali lini depan menjadi sektor yang harus segera ditingkatkan kualitasnya. Duet Febriza Nazri dengan Muhmmad Daffa sering kurang memberikan ancaman berarti buat tim lawan.
Akan tetapi di atas semua itu, Indonesia telah berhasil memenuhi espektasi. Dengan skuad yang tak sebagus tahun lalu--juara ASEAN Cup 2010--Indonesia mampu mengulang sukses tampil di laga final.
"Tim ini tak sebagus dengan tim yang jadi juara pada tahun lalu. Tapi mereka berhasil masuk final itu sudah bagus," sahut pelatih Rohmat.
Kegagalan kali ini tak perlu disesali karena ini menandakan dominasi Indonesia dalam tiga edisi turnamen Yamaha ASEAN Cup digelar. Setelah gagal di 2009, Indonesia dua kali sukses maju ke final dan satu berakhir dengan gelar juara.
(dtc/rin)
Sumber : Beritabola.com
Setelah beberapa waktu mencari bakat dari puluhan daerah di seluruh penjuru Tanah Air, 18 anak terpilih masuk ke dalam tim Yamaha Indonesia. Mereka diberangkatkan ke Bangkok, Thailand, untuk berlaga di kejuaraan Yamaha ASEAN Cup edisi ketiga.
Di awal turnamen Indonesia sudah tampil maksimal. Walau mempertunjukkan permainan menyerang atraktif dengan aliran bola dari kaki ke kaki, pasukan "Garuda Cilik" gagal memanfaatkan sejumlah peluang yang tercipta sehingga cuma bermain seri tanpa gol di partai pertamanya melawan tim Thailand II.
Performa Indonesia lantas membaik di laga-laga selanjutnya. Skuad yang dibesut oleh Rohmat Namung ini melumat Malaysia empat gol tanpa balas untuk memastikan lolos ke semifinal dan juara Grup B dan terhindar dari tim Thailand I.
Vietnam, lawan di semifinal, dengan tanpa kesulitan berarti ditundukkan oleh Indonesia juga dengan skor 4-0 dalam laga "bersambung" yang dilakoni sampai dua kali; sempat ditunda akibat hujan deras.
Peluang mempertahankan juara ada di depan mata seiring dengan keberhasilan tim Indonesia maju ke final. Namun, harapan tersebut tak dapat terwujud setelah takluk 1-2 oleh tim tuan rumah Thailand I.
Indonesia memiliki barisan pertahanan yang cukup bagus. Si bawah komando sang kapten, Muliadi Mastari Sumule dan Panggih Prio Sembodo di bawah mistar gawang, Indonesia menjadi salah satu tim paling sedikit kebobolan (dua gol) di turnamen ini.
Lini tengah menjadi kekuatan utama Indonesia. Dandi Usman Kahar, Andi Abdul Aziz Zulfikar, Reva Adi Utama dan Aldo Prasetyo menjadi nyawa permainan tim. Terbukti dari mayoritas gol tim terlahir dari para pemain ini.
Aldo jadi pemain yang paling bersinar kali ini. Remaja 13 tahun asal Padang, Sumatera Barat, itu memainkan peran krusial dan sukses mencetak dua gol dan beberapa assist.
Satu gol yang paling diingat adalah gol jarak sangat jauh; hampir setengah lapangan, yang menjebol gawang Thailand I di laga final. Sayang sekali, Aldo justru tak berhasil masuk ke jajaran Best XI Players of the Tournament.
Barang kali lini depan menjadi sektor yang harus segera ditingkatkan kualitasnya. Duet Febriza Nazri dengan Muhmmad Daffa sering kurang memberikan ancaman berarti buat tim lawan.
Akan tetapi di atas semua itu, Indonesia telah berhasil memenuhi espektasi. Dengan skuad yang tak sebagus tahun lalu--juara ASEAN Cup 2010--Indonesia mampu mengulang sukses tampil di laga final.
"Tim ini tak sebagus dengan tim yang jadi juara pada tahun lalu. Tapi mereka berhasil masuk final itu sudah bagus," sahut pelatih Rohmat.
Kegagalan kali ini tak perlu disesali karena ini menandakan dominasi Indonesia dalam tiga edisi turnamen Yamaha ASEAN Cup digelar. Setelah gagal di 2009, Indonesia dua kali sukses maju ke final dan satu berakhir dengan gelar juara.
(dtc/rin)
Sumber : Beritabola.com
Langganan:
Postingan (Atom)